Sabtu, 27 November 2010

Tulisan 1 Etika Bisnis

Posted by paulina.iren at 08.05 0 comments

TULISAN 1 ETIKA BISNIS

Apa itu etika bisnis?? Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil , sesuai dengan hukum yang berlaku tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

Ada 2 (dua) macam teori etika yaitu :

1. Etika Teologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindkan itu, atau berdsarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Misalnya : mencuri sebagai etika teleology tidak dinilai baik atau buruk. berdasarkan tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuandan akibat dari tindakan itu. JIka tujuannya baik, maka tindkan itu dinilai baik. Contoh seorang anak mencuri untuk membiayai berobat ibunya yang sedang sakit, tindakan ini baik untuk moral kemanusian tetapi dari aspek hukum jelas tindakan ini melanggar hukum. Sehingga etika teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu. Karena itu setiap norma dan kewajiban moral tidak bisa berlaku begitu saja dalam situasi sebagaimana dimaksudkan. Filosofinya; a.Egoism perilku yang dapat diterima tergantung pada konsekwensinya. Memaksimalkan kepentingan kita terkait erat dengan akibat yang kita terima. b.Utilitarianismsemakin tinggi kegunaannya maka semakin tinggi nilainya

2. Teori Deontologi yaitu : berasal dari bahasa Yunani , “ Deon “ berarti tugas dan logos berarti pengetahhuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindaksecara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atautujuan baik dari tindakanyang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baikpada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan itudilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindkan itu. Contoh : jika seseorang diberi tugasdan melaksanakanny sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jikatidak melaksanakan tugas.

Tiga tahap menilai etika itu benar apa tidak

1) Apakah menguntungkan.

2) Apakah orang respek dengan tindakan kita.

3) Apakah manfaatnya terdistribusikan secara benar/adil.

Membangun Etika Bisnis dan Bisnis yang beretika

Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yangberada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

(1). Pengendalian diri./ kejujuran.

(2). Social Responsibility

(3). Memiliki prinsip / mempertahankan jati diri.

(4). Menciptakan persaingan yang sehat.

Pentingnya Etika dalam Dunia Bisnis

Perubahan perdagangan dunia menuntut segera dibenahinya etika bisnis agar tatanan ekonomi dunia semakin membaik. Langkah apa yang harus ditempuh?. Didalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala cara. Bahkan tindakan yang berbau kriminal pun ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Kalau sudah demikian, pengusaha yang menjadi pengerak motor perekonomian akan berubah menjadi binatang ekonomi. Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat. Tindakan mark up, ingkar janji, tidak mengindahkan kepentingan masyarakat, tidak memperhatikan sumber daya alam maupun tindakan kolusi dan suap merupakan segelintir contoh pengabaian para pengusaha terhadap etika bisnis.

Masalah dalam Etika Bisnis

Perusahaan dituntut untuk menetapkan patokan etika yang dapat diserap oleh masyarakat dalam pengambilan keputusannya. Sedangkan di pihak lain, banyak masyarakat menganggap etika itu hanya demi kepentingan perusahaan sendiri. Tantangan yang dihadapi serta kesadaran akan keterbatasan perusahaan dalam memperkirakan dan mengendalikan setiap keputusannya membuat perusahaan semakin sadar tentang tantangan etika yang harus dihadapi.

INOVASI, PERUBAHAN DAN LAPANGAN KERJA

Aspek bisnis yang paling menimbulkan pertanyaan menyangkut etika adalah inovasi dan perubahan. Sering terjadi tekanan untuk berubah membuat perusahaan atau masyarakat tidak mempunyai pilihan lain. Perusahaan harus menanam modal pada mesin dan pabrik baru yang biasanya menimbulkan masalah karena ketidakcocokan antara keahlian tenaga kerja yang dimiliki dan yang dibutuhkan oleh teknologi baru. Sedangkan perusahaan yang mencoba menolak perubahan teknologi biasanya menghadapi ancaman yang cukup besar sehingga memperkuat alasan perlunya melakukan perubahan. Keuntungan ekonomis dari inovasi dan perubahan biasanya digunakan sebagai pembenaran yang utama.

Sayangnya biaya sosial dari perubahan jarang dibayar oleh para promotor inovasi. Biaya tersebut berupa hilangnya pekerjaan, perubahan dalam masyarakat, perekonomian, dan lingkungan. Biaya-biaya ini tak mudah diukur. Tantangan sosial yang paling mendasar berasal dari masyarakat yang berdiri di luar proses. Dampak teknologi baru bukan mustahil tak dapat diprediksi. Kewaspadaan dan keterbukaan yang berkesinambungan merupakan tindakan yang penting dalam usaha perusahaan memenuhi kewajibannya.

Dampak inovasi dan perubahan terhadap tenaga kerja menimbulkan banyak masalah dibanding aspek pembangunan lainnya. Banyak pegawai menganggap inovasi mengecilkan kemampuan mereka. Hal ini mengubah kondisi pekerjaan serta sangat mengurangi kepuasan kerja. Perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk menyediakan lapangan kerja dan menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja dalam masa perubahan. Termasuk di dalamnya adalah

mendukung, melatih, dan mengadakan sumber daya untuk menjamin orang-orang yang belum bekerja memiliki keahlian dan dapat bersaing untuk menghadapi dan mempercepat perubahan.

PASAR DAN PEMASARAN

Monopoli adalah contoh yang paling ekstrem dari distorsi dalam pasar. Ada banyak alasan untuk melakukan konsentrasi industri, misal, meningkatkan kemampuan berkompetisi, memudahkan permodalan, hingga semboyan “yang terkuat adalah yang menang”. Penyalahgunaan kekuatan pasar melalui monopoli merupakan perhatian klasik terhadap bagaimana pasar dan pemasaran dilaksanakan. Kecenderungan untuk berkonsentrasi dan kekuatan nyata dari perusahaan raksasa harus dilihat secara hati-hati.

Banyak kritik diajukan pada aspek pemasaran, misal, penyalahgunaan kekuatan pembeli, promosi barang yang berbahaya, menyatakan nilai yang masih diragukan, atau penyalahgunaan spesifik lain, seperti iklan yang berdampak buruk bagi anak-anak. Diperlukan kelompok penekan untuk mengkritik tingkah laku perusahaan. Negara pun dapat menentukan persyaratan dan standar.

PENGURUS DAN GAJI DIREKSI

Unsur kepengurusan adalah bagian penting dari agenda kebijaksanaan perusahaan karena merupakan kewajiban yang nyata dalam bertanggungjawab terhadap barang dan dana orang lain. Perusahaan wajib melaksanakan pengurusan manajemen dengan tekun atas semua harta yang dipertanggungjawabkan pada pemberi tugas. Tugas terutama berada pada pundak direksi yang diharapkan bertindak loyal, dapat dipercaya, serta ahli dalam menjalankan tugasnya. Mereka tidak boleh menyalahgunakan posisinya. Mereka bertanggung jawab pada perusahaan juga undang-undang. Dalam hal ini auditing memegang peranan penting dalam mempertahankan stabilitas antara kebutuhan manajer untuk menjalankan tugasnya dan hak pemegang saham untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan para manajer. Perdebatan mengenai gaji direksi terjadi karena adanya ketidakadilan dalam proses penentuannya, ruang gerak yang dimungkinkan bagi direksi, kurang jelasnya hubungan antara kinerja organisasi dan penggajian, paket-paket tambahan tersembunyi dan kelemahan dalam pengawasan. Tampaknya gaji para direksi meningkat, sementara tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata cenderung menurun, dan nilai saham berfluktuasi. Hal ini menimbulkan kritik dan kesadaran untuk menyoroti kenaikan gaji para eksekutif senior. Informasi dan pembatasan eksternal merupakan unsur penting dalam upaya menyelesaikan penyalahgunaan yang terjadi.

TANTANGAN MULTINASIONAL

Sering terjadi, perusahaan internasional mengambil tindakan yang tak dapat diterima secara lokal. Banyak pertanyaan mendasar bagi perusahaan multinasional, seperti kemungkinan masuknya nilai moral budaya ke budaya masyarakat lain, atau kemungkinan perusahaan mengkesploitasi lubang-lubang perundang-undangan dalam sebuah negara demi kepentingan mereka. Dalam prakteknya, perusahaan internasional mempengaruhi perkembangan ekonomi sosial masyarakat suatu negara. Mereka dapat mensukseskan aspirasi negara atau justru malah membuat frustasi dengan menghambat tujuan nasional. Hal ini meningkatkan kewajiban bagi perorangan maupun industri untuk melaksanakan aturan kode etik secara internal maupun eksternal.

Banyak hal ang menjadi masalah dalam etika bisnis, diantaranya :

Contoh pelanggaran dalam etika bisnis

Ø Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang

Ø Sebuah perusahaan PJTKI di Jogja melakukan rekrutmen untuk tenaga baby sitter. Dalam pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan akan dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan bahwa segala biaya yang dikeluarkan pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke negara tujuan. B yang terarik dengan tawaran tersebut langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7 juta untuk ongkos administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2 bulan training, B tak kunjung diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada kejelasan. Ketika dikonfirmasi, perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut telah melanggar prinsip pertanggungjawaban dengan mengabaikan hak-hak B sebagai calon TKI yang seharusnya diberangnka ke negara tujuan untuk bekerja

Ø Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya. Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal

Minggu, 21 November 2010

Tulisan 2 Etika Bisnis

Posted by paulina.iren at 07.53 0 comments

TULISAN 2

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

CSR adalah suatu basis teori tentang perlunya sebuah perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat dimana perusahaan tersebut berdiri. Secara teori, CSR dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para strategic stakeholdersnya, terutama komunitas atau masyarakat disekitar wilayah kerja dan operasinya. CSR memandang perusahaan sebagai agen moral. Dengan atau tanpa aturan hukum, sebuah perusahaan harus menjunjung tinggi moralitas. Parameter keberhasilan suatu perusahaan dalam sudut pandang CSR adalah pengedepankan prinsip moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik, tanpa merugikan kelompok masyarakat lainnya. Salah satu prinsip moral yang sering digunakan adalah golden rules, yang mengajarkan agar seseorang atau suatu pihak memperlakukan orang lain sama seperti apa yang mereka ingin diperlakukan. Dengan begitu, perusahaan yang bekerja dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat. Namun pada kenyataan CSR masi belum dapat dijalnkan sepenuhnya oleh perusahaan di Indonesia. Contoh kasus yang dapat diambil yaitu pengeboran gas pada PT.LAPINDO. Akibat pengeboran tersebut terjadilah luapan lumpur dan uap panas (hidrothermal) diduga pada kedalaman lebih dari 3.000 meter dan menerobos lapisan batu lempung (serpih) dan batu pasir yang mengandung banyak gas di kedalaman lebih dari 1.500 meter yang mengakibatkan warga masyarakat sidoarjo dimana rumah, sekolah, tempat ibadah, hingga ladang mata pencaharian mereka terkubur oleh kubangan lumpur panas jutaan meter kubik itu

Teori Richard Davies, geolog asal Universitas Durham, Inggris, tentang lumpur Lapindo, terbantahkan. Davies sebelumnya berpendapat lumpur disebabkan prosedur kegiatan eksplorasi yang tak layak. Dia menilai pengeboran gas Banjar Panji-1 tak memenuhi syarat kelayakan. Banyak pihak yang menjadikan penelitian Davies sebagai pijakan berpikir dan bertindak. Lapindo nyaris tersudut. Padahal, letusan lumpur, menurut penelitian sebagian besar ilmuwan dari berbagai negara, disebabkan gempa bumi yang pernah melanda Yogyakarta dan sekitarnya.

Ada 4 tanggungjawab yang ditanggung oleh PT Lapindo Brantas yaitu tanggungjawab kemanusiaan, tanggungjawab kerugian, tanggungjawab penutupan semburan dan luapan lumpur serta tanggungjawab hukum. Bila dilihat secara kasat mata PT.LAPINDO telah melakukan CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan, namun hal tersebut masi mendapatkan protes dari masyarakat atau korban dari lumpur panas tersebut yang merasa masih belum mendapatkan ganti rugi atau Bahkan, mereka juga harus rela kehilangan hubungan tali persaudaraan karena semburan lumpur tersebut telah membuat mereka tercerai-berai dalam sistem sosial yang mereka bangun secara turun-temurun. Penanganan semburan lumpur itu pun telah menyedot APBN selama periode 2006-2010 hingga mencapai Rp 2,8 triliun. Bila dilihat PT Lapindo Brantas Inc sendiri lebih sering mengingkari perjanjian-perjanjian yang telah disepakati bersama dengan korban. Menurut sebagian media, padahal kenyataannya dari 12.883 buah dokumen Mei 2009 hanya tinggal 400 buah dokumen yang belum dibayarkan karena status tanah yang belum jelas. Namun para warga korban banyak yang menerangkan kepada Komnas HAM dalam penyelidikannya bahwa para korban sudah diminta menandatangani kuitansi lunas oleh Minarak Lapindo Jaya, padahal pembayarannya diangsur belum lunas hingga sekarang. Dalam keterangannya kepada DPRD Sidoarjo pada Oktober 2010 ini Andi Darusalam Tabusala mengakui bahwa dari sekitar 13.000 berkas baru sekitar 8.000 berkas yang diselesaikan kebanyakan dari korban yang berasal dari Perumtas Tanggulangin Sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak keterangan dan penjelasan yang masih simpang siur dan tidak jelas serta pembehentian kasus lapindo yang masih dipertanyakan keadilannya mengapa harus dihentikan. Jika seperti ini bagaimana pendapat kalian mengenai tanggung jawab sosial PT. LAPINDO terhadap korban juga harus selesai???

Tugas Etika Bisnis tanpa Etis

Posted by paulina.iren at 04.12 0 comments

TUGAS 1 (Contoh 2)

"Pengiriman Barang tidak sesuai dengan yang dipesan"

Suatu hari ketika Mama saya pergi ke salah satu furniture didaerah bekasi, Mama saya tertarik dengan suatu tempat tidur yang menurut Mama saya bagus. Lalu setelah mempertimbangkannya akhirnya Mama saya memutuskan untuk membeli tempat tidurnya. Pegawai dari furniture itu mengatakan akan mengantarnya pada sore hari. Ternyata barangnya datang pada malam hari, dan langsung mamasang tempat tidurnya dikamar saya. Ternyata setelah keesokkan paginya Mama saya menyadari kalau tempat tidur atau lebih tepatnya bagian bawah atau alas tempat tidurnya berbeda dengan yang diinginkan Mama saya ketika membelinya. Karena situasi dimalam hari dan mama saya kurang memperhatikan karena sekilas bahannya untuk alas atau bagian bawahnya sama seperti yang mama saya pesan. Ternyata bila diteliti dengan seksama bahan tempat tidurnya berbeda. Walaupun Mama saya kurang memperhatikannya tetapi menurut saya ini adalah pelanggaran hak konsumen, dimana barang yang yang dikirim tidak sesuai denagn yang dipesan.Namun kami tidak memilih untuk memperpanjangnya yaitu menanyakan langsung kepada toko furniture tersebut.

Tugas Etika Bisnis Tanpa Etis

Posted by paulina.iren at 03.56 0 comments
Tugas Etika Bisnis tanpa Etis
Pelanggaran Hak Konsumen

Tugas 1 :
Pengawet dan pewarna untuk Ikan
Saat seperti ini kejahatan semakin marak. Banyak sekali orang atau oknum yang ingin mendapatkan keuntungan dari apa yang mereka lakukan atau kerjakan. Pada dasarnya itu merupakan hal yang baik, namun bila ditempuh dengan cara yang tidak wajar atau tidak baik sehingga merugikan orang lain atau masyarakat. Salah satunya yaitu para pedagang atau penjual ikan terutama dipasar. Beberapa dari mereka menjual ikan yang sama seperti penjual lainnya seperti ikan-ikan yang terlihat segar, namun ternyata penjual tersebut menjual ikan yang telah tercampur dengan pengawet berbahaya sehingga ikan tetap terlihat segar padahal kenyataannya ikan tersebut sudah lama atau tidak segar lagi. Ini merupakan tindak kejahatan yang dapat merugikan pembeli atau konsumen yang memakannya karena dapat mengganggu kesehatan karena zat-zat berbahaya yang terkandung didalamnya.

Tugas Etika Bisnis Tanpa Etis

Posted by paulina.iren at 03.56 0 comments
Etika Bisnis tanpa Etis
Pelanggaran Hak Konsumen
Contoh 1 :
Pengawet dan pewarna untuk Ikan
Saat seperti ini kejahatan semakin marak. Banyak sekali orang atau oknum yang ingin mendapatkan keuntungan dari apa yang mereka lakukan atau kerjakan. Pada dasarnya itu merupakan hal yang baik, namun bila ditempuh dengan cara yang tidak wajar atau tidak baik sehingga merugikan orang lain atau masyarakat. Salah satunya yaitu para pedagang atau penjual ikan terutama dipasar. Beberapa dari mereka menjual ikan yang sama seperti penjual lainnya seperti ikan-ikan yang terlihat segar, namun ternyata penjual tersebut menjual ikan yang telah tercampur dengan pengawet berbahaya sehingga ikan tetap terlihat segar padahal kenyataannya ikan tersebut sudah lama atau tidak segar lagi. Ini merupakan tindak kejahatan yang dapat merugikan pembeli atau konsumen yang memakannya karena dapat mengganggu kesehatan karena zat-zat berbahaya yang terkandung didalamnya.


Contoh 2 :
Pengiriman Barang tidak sesuai dengan yang dipesan.
Suatu hari ketika Mama saya pergi ke salah satu furniture didaerah bekasi, Mama saya tertarik dengan suatu tempat tidur yang menurut Mama saya bagus. Lalu setelah mempertimbangkannya akhirnya Mama saya memutuskan untuk membeli tempat tidurnya. Pegawai dari furniture itu mengatakan akan mengantarnya pada sore hari. Ternyata barangnya datang pada malam hari, dan langsung mamasang tempat tidurnya dikamar saya. Ternyata setelah keesokkan paginya Mama saya menyadari kalau tempat tidur atau lebih tepatnya bagian bawah atau alas tempat tidurnya berbeda dengan yang diinginkan Mama saya ketika membelinya. Karena situasi dimalam hari dan mama saya kurang memperhatikan karena sekilas bahannya untuk alas atau bagian bawahnya sama seperti yang mama saya pesan. Ternyata bila diteliti dengan seksama bahan tempat tidurnya berbeda. Walaupun Mama saya kurang memperhatikannya tetapi menurut saya ini adalah pelanggaran hak konsumen, dimana barang yang yang dikirim tidak sesuai denagn yang dipesan.Namun kami tidak memilih untuk memperpanjangnya yaitu menanyakan langsung kepada toko furniture tersebut.

Sabtu, 13 November 2010

Posted by paulina.iren at 23.48 0 comments

Kamis, 13 Mei 2010

TUGAS V

Posted by paulina.iren at 06.22 0 comments

Bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah

Bahasa merupakan kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Hanya dengan bahasalah kita dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan. Sebagai alat pemersatu, terutama di Negara kita yakni Indonesia yang memiliki berbagai macam suku atau ras dengan bahasa yang berbeda-beda sesuai dengan daerah masing-masing. Dan kita tidak dapat menguasai semua bahasa daerah masing-masing, misalnya orang jawa datang ke Sumatra utara dengan daerah bahasa disana yaitu bahasa batak, karena orang jawa ini tidak dapat berbahasa batak maka akan tidak terjalin komunikasi. Untuk itu harus ada bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia yang dapat mempersatukan Negara Indonesia dengan berbagai macam suku dan bahasa dan terjalin komunikasi.

Bahasa adalah alat komunikasi sekaligus alat untuk memahami isi dari komunikasi itu sendiri. Komunikasi antar-orang, termasuk komunikasi ilmuwan terhadap fenomena alam dan fenomena kebudayaan.

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut: Karakterisasi (observasi dan pengukuran), Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil observasi dan pengukuran), Prediksi (deduksi logis dari hipotesis), Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas). Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Boleh jadi memungkinkan eksperimen untuk dapat dilakukan.

Syarat kebahasaan itu sendiri terdiri dari:

1. Baku

Struktur bahsa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata atau istilah adan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan.

2. Logis idea tau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.

3. Kuantitaf ; keterangan yang dikemukakan dalam tulisan dapat dukur secara pasti

4. Tepat; ide yang diungkapakan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh penutur atau penulis dan tidak mengandung makna ganda.

5. Kata yang digunakan dipilih sesuai dengan arti yang sesungguhnya dan tidak melibatkan perasaan karena sifat ilmu itu objektif.

6. Ringkas; ide dan gagasan diungkapkan denagn kalinat yang pendek sesuai dengan kebutuhan.

7. Ide ungkapkan secara teratur sesuai dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam paragraph.

Dalam Bahasa Indonesia salah satu bagian yan penting adalah ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis yang distandarisasikan, yang meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Ejaan penting sekali artinya dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa Indonesia produktif tulis. Dalam tulis – menulis orang tidak hanya dituntut untuk dapat menyusun kalimat dengan baik, memilih kata yang tepat, melainkan juga mengeja kata – kata dan kalimat tersebut sesuai dengan ejaan yang berlaku. Dalam surat – surat pribadi dan kalimat catatan harian misalnya, ketaatan dalam EYD tidak mutlak. Dalam karangan ilmiah, dalam makalah, dan dalam surat – surat perjanjian, kaidah ejaan merupakan dasar dalam penulisannya.

Selain itu karena bahasa Indonesia ragam ilmu selalu menuntut ketatabahasaan pada kaidah bahasa yang ada. Misalnya, keharusan menggunakan bahasa baku , pola dan sistematika yang cenderung kaku.. Ini menimbulkan situasi komunikasi yang dilematis. Kecuali akibatnya terkesan monoton juga kurang bervariasi.

Namun, pada satu sisi sebagai penulis atau dalam menulis dituntut untuk menampilkan tulisan dengan mencerminkan pola pikir ilmiah, dan pada lain sisi penulis juga diharapkan untuk menunjukan kreativitas dengan mengolah kata dalam menulis agar tidak terlalu terlihat monoton. Misalnya, seorang penulis karya ilmiah atau sebuah penelitian akan menulis sesuai dengan bahasa ilmiah atau baku karena merupakan sifatnya yang ilmiah, namun berbeda bila diterapkan pada penulisan sebuah majalah terutama majalah anak muda atau remaja yang hampir seluruhnya menggunakan bahasa sehari-hari karena itu adalah segmen anak muda sehingga disesuaikan dengan zamannya dan benar-benar sangat sehari-hari.

Jadi, menurut saya bila disimpulkan bahasa adalah konsep ilmiah, merupakan Bahasa vang digunakan akan dikatakan baik jika maksud yang diungkapkan dapat dipahami dengan tepat oleh orang yang menerima bahasa tersebut. Dengan kata lain, bahasa yang baik adalah bahasa vang efektif dalam menvampaikan suatu maksud. Bahasa vang baik tidak selalu harus ragam baku. Keefektifan komunikasi lebih banyak ditentukan oleh keserasian bahasa itu dengan situasinva (waktu, tempat, dan orang yang diajak bicara). Bisa saja bahasa yang baik itu tidak benar kaidah kaidahnya. Sebaliknya, bahasa vang benar kaidah kaidahnya belum tentu bahasa. vang baik Sebab. misalnva akan janggal kedengarannya bila di kafe atau kantin kita menggunakan ragam bahasa baku seperti bahasa seorang ilmuwan yang sedang ceramah di dalam suatu seminar. Sebaliknva, akan janggal pula bila seorang ilmuwan (guru atau dosen) yang sedang ceramah di dalam suatu seminar menggunakan bahasa seperti seorang awam yang sedang ngobrol di kafe. Dengan demikian, bahasa yang benar dengan baik itu adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah dan sesuai dengan situasi. Namun dengan zaman era globalisasi yang mengarah kepada modern sehingga banyak orang yang menggunakan bahasa lain sebagai bahasa sehari-harinya terutama bahasa inggris, tetapi kita sebagai warga Negara Indonesia dituntut dan harus tetap untuk tetap melestarikan bahasa kita yaitu bahasa Indonesia.

Sumber :

http://www.iphin-kool.co.cc/2009/04/peran-dan-fungsi-bahasa-indonesia-dalam.html

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/agus_buku_ajar.pdf.

TUGAS IV

Posted by paulina.iren at 06.19 0 comments

Asam jawa dihasilkan oleh pohon yang bernama ilmiah Tamarindus indica. Asam Jawa (tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Asam Jawa termasuk ke dalam suku Fabaceae (Leguminosae). Species ini adalah satu-satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain asam jawa adalah asam (Mly), asem (Jw), sampalok (Tagalog), ma-kham (Thai) dan tamarind (Ingg), Tamarinier (Perancis). Buah yang telah tua dan sangat masak biasa disebut asem kawak.

Asam Jawa masuk kedalam kerjaan plantae, yaitu tumbuhan yang merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam Regnum Plantae. Tamarindus indica (asam jawa) masuk kedalam kelas Magnoliopsida yaitu tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan beerkeping dua atau dikotil) adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memilki cirri khas yang sama yaitu memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Selain itu tamarindus indica merupakan ordo fabales. Fabales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang termasuk dalam klas eurosids I, rosids, core eudicots (Sistem Klasifikasi APG II)

Asam jawa adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang kuah pempek.

ETIMOLOGI

Asam adalah nama umum yang dipakai untuk semua bumbu dapur pemberi rasa masam pada masakan, termasuk juga asam kandis dan asam gelugur. Nama "asam jawa" dipakai oleh orang Melayu karena dipakai dalam masakan Jawa. Tumbuhan ini sendiri didatangkan oleh orang-orang dari India.

PEMERIAN

Pohon asam berperawakan besar, selalu hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi sampai 30 m dan diameter batang di pangkal hingga 2 m. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang dan lebat berdaun, melebar dan membulat. Daun majemuk menyirip genap, panjang 5-13 cm, terletak berseling, dengan daun penumpu seperti pita meruncing, merah jambu keputihan. Anak daun lonjong menyempit, 8-16 pasang, masing-masing berukuran 0,5-1 × 1-3,5 cm, bertepi rata, pangkalnya miring dan membundar, ujung membundar sampai sedikit berlekuk. Bunga tersusun dalam tandan renggang, di ketiak daun atau di ujung ranting, sampai 16 cm panjangnya. Bunga kupu-kupu dengan kelopak 4 buah dan daun mahkota 5 buah, berbau harum. Mahkota kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat, sampai 1,5 cm.

Buah polong yang menggelembung, hampir silindris, bengkok atau lurus, berbiji sampai 10 butir, sering dengan penyempitan di antara dua biji, kulit buah (eksokarp) mengeras berwarna kecoklatan atau kelabu bersisik, dengan urat-urat yang mengeras dan liat serupa benang. Daging buah (mesokarp) putih kehijauan ketika muda, menjadi merah kecoklatan sampai kehitaman ketika sangat masak, asam manis dan melengket. Biji coklat kehitaman, mengkilap dan keras, agak persegi.

HASIL DAN KEGUNAAN

Daging buah asam jawa sangat populer, dan digunakan dalam aneka bahan masakan atau bumbu di berbagai belahan dunia. Buah yang muda sangat masam rasanya, dan biasa digunakan sebagai bumbu sayur asam atau campuran rujak. Buah yang telah masak dapat disimpan lama setelah dikupas dan sedikit dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Asem kawak --demikian ia biasa disebut-- inilah yang biasa diperdagangkan antar pulau dan antar negara. Selain sebagai bumbu, untuk memberikan rasa asam atau untuk menghilangkan bau amis ikan. asem kawak biasa digunakan sebagai bahan sirup, selai, gula-gula, dan jamu.

Thailand juga menghasilkan asam jawa yang manis rasanya. Buah ini populer dan dimakan dalam keadaan segar; karena itu diekspor dalam bentuk polong yang belum dikupas. Biji asam biasa dimakan setelah direndam dan direbus, atau setelah dipanggang. Selain itu, biji asam juga dijadikan tepung untuk membuat kue atau roti. Di samping daging buah, banyak bagian pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat tradisional. Daun mudanya (Jw. sinom) digunakan sebagai tapal untuk mengurangi radang dan rasa sakit di persendian, di atas luka atau pada sakit rematik. Daun muda yang direbus untuk mengobati batuk dan demam. Kulit kayunya yang ditumbuk digunakan untuk menyembuhkan luka, borok, bisul dan ruam. Kulit kayu asam juga digunakan sebagai obat kuat. Tepung bijinya untuk mengobati disentri dan diare.Kayu teras asam jawa berwarna coklat kemerahan, berat, keras dan bertekstur halus, sehingga kerap digunakan untuk membuat mebel, kerajinan, ukir-ukiran dan patung. Bagi anak-anak di Jawa Tengah. kayu asam merupakan kayu pilihan untuk membuat gasing. Biji asam juga kerap digunakan dalam permainan congklak atau dakon.

Pohon asam biasa ditanam di tepi jalan sebagai peneduh, terutama terkenal di sepanjang jalan raya Daendels dari Anyer hingga Panarukan. Pelaut-pelaut Bugis pada masa lalu diketahui menanam pohon asam jawa di pantai utara Australia di Northern Teritory di saat mereka beristirahat menunggu datangnya angin untuk kembali ke daerah asal. Pohon-pohon asam jawa ini menjadi petunjuk kontak orang Aborigin setempat terhadap orang luar sebelum kedatangan orang Eropa.

Sabtu, 01 Mei 2010

TUGAS III

Posted by paulina.iren at 23.22 0 comments

Latihan Bab IV ( deduksi ) dari buku Argumentasi dan Narasi karya Gorys Keraf dari no 1 – 5.

1. Apa yang akan anda simpulkan dengan meggunakan data-data berikut ini :

a. Hasil tahun pertama pelita I bagi Departemen PUTL adalah anggaran yang ditetapkan Rp 33.690.000.000,- sebelum habis tahun anggaran itu sudah habis dipakai, sebab itu departeman ini mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp. 6.365.000.000,-

Jawab :

Dapat ditarik kesimpulan dana yang ada pada tahun pelita I dengan Rp 33.690.000.000 telah habis dipakai dan mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 6.365.000.000 yang dimiliki oleh departemen sekarang dana itu diperoleh sebelum habis tahun.

b. Departemen P & K

Anggaran belanja yang ditetapkan Rp. 5.500.000.000,-. Dalam bulan Februari 1970 baru digunakan Rp. 2.500.000.000,-

Jawab :

Dilihat dari data diatas dapat diambil kesimpulan yang telah di belanjakan oleh Depertemen P & K pada bulan Februari Rp. 2500.000.000 sedangkan anggarannya yaitu Rp. 5.500.000.000 maka dana yang dimiliki Depertemen P & K setelah di belanjakan sebesar Rp. 3.000.000.000,-

c. Departemen pertanian :

Anggaran yang ditetapkan Rp 6.697.948.200,-

Terpakai Rp 6.675.415.470,-

Jawab :

Maka dapat disimpulkan Depertemen Pertanian memiliki anggaran yang telah ditetapkan sebesar 6.697.948.200,- dana anggaran tersebut telah digunakan sebesar Rp. 6.675.415.470 maka sisa anggaran tersebut adalah sebesar Rp 22.532.730,- .

2. Jalan pikiran dibawah ini menggunakan corak penalaran yang mana ?

Benarkah proses penalaran ini ?

a. Untuk memahami seorang pemabuk, maka seorang penyelidik harus minum sampai mabuk .

Jawab :

Penaralan ini masuk ke Silogisme Hipotesis, dan Proses Penalaran ini tidak benar.

b. Pemerintahan berkewajiban mejaga keselamatan jiwa raga bangsa Indonesia. Untuk menjaga keselamatan jiwa raga bangsa dan moral bangsa, pemerintahan berhak mengadakan sensor terhadap film-film. Untuk itu pemerintah membentuk panitia sensor yang bertugas mensensor semua film. Sebab itu apapun keputusan panitia, harus diterima oleh semua rakyat Indonesia.

Jawab :

Penalaran ini masuk ke Silogisme Kategorial dan Proses dari penalaran tersebut Benar

c. Mereka yang melakukan korupsi juta rupiah atas uang Negara, diminta untuk menyelesaikan pekaranya diluar pengadilan. Orang–orang semacam itu bisanya orang yang berada dan berkedudukan tinggi. Mat Bagong ditangkap , dipukul dan ditahan berbulan-bulan karna memalsukan kuitansi pengobatan dengan selisih Rp. 150,- ia akhirnya dijatuhi hukuman penjara tiga bulan. Sebab itu lebih baik mengkorup uang jutaan rupiah daripada memalsukan kuitansi yang berjumalah Rp. 150,-

Jawab :

Penalaran yang diatas termasuk penalaran Deduksi dan Proses dai Penalaran ini Tidak Benar.

3. Tetapkan jenis silogisme berikut :

a. Tiap orang Indonesia termasuk pembayaran pajak atau tidak. Ia adalah pembayar pajak. Sebab itu, ia tidak termasuk orang Indonesia yang tidak membayar pajak .

Jawab :

Jenis Silogisme yang diatas adalah Silogisme Hipotesis

b. Seorang yang dikuasi oleh kemarahan akan kehilangan akal sehatnya. Pak sabar tidak pernah marah sesaat pun. Sebab itu ia tidak pernah kehilangan akal sehatnya.

Jawab :

Jenis silogisme diatas adalah Silogisme Kategoria.

c. Mereka yang dari lahirkaya tidak mebayangkan bagaimana menjadi orang miskin. Pak Karta adalah orang yang tidak kaya dai kelahiran. Sebab itu ia bias membayangkan betapa menjadi oang miskin.

Jawab :

Jadi jenis silogisme pada point c adalah Silogisme Alternatif.

d. Semua yang masuk perguruan tinggi adalah Mahasiswa. Bejo adalah seorang yang masuk perguruan tinggi. Sebab itu Bejo adalah seorang Mahasiswa.

Jawab :

Jenis Silogisme pada Point d adalah termasuk Silogisme Kategorial.

4. “ karena semua pesawat Garuda yang saya tumapangi adalah pesawat yang bermesin yet, maka semua pesawat milik Garuda adalah pesawat bermesin yet . “

Yang mana dari penalaran berikut paling mirip dengan penalaran diatas ? Jelaskan !

a. Karena semua mahasiswa yang telah saya jumpai adalah orang-orang yang cerdas, maka tampak hanya sedikit yang akan gagal dalam ujian

Jawab :

Kalimat dari penalaran point a Tidak mirip karena dari kalimat tersebut tidak saling berkaitan

b. Semua bahasa didunia yang pernah saya pelajai memiliki kata seru : kata seru ini memiliki unsure primitive dari bahasa yang bentuk kalimat yang masih betahan

Jawab :

Kalimat penalaran point b Tidak mirip dengan penalaran yang diatas karena keduanya tidak saling berkaitan.

c. Karena semua novel yang ditulisnya cenderung bernada seks, maka agaknya ia tertarik dengan masalah seks

Jawab :

Penalaran diatas Ya Mirip dengan penalaran yang di atas karena keduanya saling berkaitan.

d. Karena semua buruh di perusahan itu rajin melaksanakan tugasnya, maka semuanya adalah buruh yang penuh tanggung jawab

Jawab :

Penalaran Point d Tidak Mirip dengan penalaan di atas karena kalimat penalaran tersebuat tidak saling berkaitan.

e. Karena semua kapal yang pernah saya tumpangi memberikan pelayanan yang sangat memuaskan maka semua kapal sangat memuaskan servisnya.

Jawab :

Penalaran Point e Ya mirip dengan penalaran diatas karena kalimat penalaran tersebut keduanya saling berkaitan.

5. Peluaslah entimem berikut menjadi sebuah silogisme !

a. Ia seorang Negara yang baik, sebab setiap ada aksi-aksi social untuk kepentingan bangsa ia selalu ikut .

Jawab :

Mayor : Seorang warga yang baik adalah selalu ikut setiap ada aksi-aksi social untuk kepentingan bangsa.

Minor : Ia adalah seorang warga yang baik.

Konklusi :Sebab itu,ia selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa.

b. Ia pasti seorang ahli dalam bidang matematik, karena ia mengajar metmatika di fakultas, tersebut.

Jawab :

Silogisme kategorial.

Mayor : Siapa saja yang ahli dalam bidang matematik adalah yang mengajar matematik di fakultas tesebut

Minor : Ia adalah seorang yang ahli dalam bidang matematik.

Konklusi : Sebab itu, ia mengajar matematik di fakultas tersebut ahli dalam bidang matematik.

c. Kita harus mmbantu usaha peri kemanusiaan yang telah di cetuskan oleh presiden, karena usaha ini merupakan jalan yang paling baik untuk memanjukan putra-putri Irian Jaya.

Jawab :

Silogisme kategorial

Mayor : Usaha peri kemanusiaan yang telah dicetuskan oleh pesiden adalah untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.

Minor : Usaha itu merupakan jalan yang paling baik.

Konklusi : Usaha itu merupakan jalan yang paling baik untuk memajukan putra- putri Irian Jaya.

d. Mereka menerima syarat pekejaan itu karena mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.

Jawab :

Silogisme kategorial

Mayor : Syarat kerja itu mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya

Minor : Mereka menerima syarat kerja itu.

Konklusi : Mereka menerima syarat kerja itu yang mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.

e. Ia pasti berhasil dalam dunia usaha internasional, karena ia menguasai lima bahasa dunia.

Jawab :

Mayor : berhasil dalam dunia usaha internasional.

Minor : Ia menguasai 5 bahasa dunia

Konklusi : sebab itu, Ia pasti berhasil dalam dunia usaha internasional.

f. Ia harus memasuki perguruan tinggi , karena ia berbakat.

Jawab :

Mayor : Jika berbakat, maka ia harus memasuki perguruan tinggi.

Minor : Ia berbakat

Konklusi : Sebab itu, Ia harus memasuki perguruan tinggi.

 

irene.paulin's Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare