1Kartawan, 2Toto Sugiharto, 3Sumarna
1&2Pasca sarjana Universitas Gunadarma
3PT Telkom Tasikmalaya
Dengan adanya zaman globalisasi semua perusahaan terdorong untuk berpikir mencari solusi bagaimana agar perusahaan tetap bertahan dan memenangkan persaingan. Salah satu strategi yang dapat digunakan yaitu dengan membangun citra perusahaan. Citra mempunyai peranan penting dalam perusahaan, karena dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Baik buruknya citra perusahaan dapat diukur melalui pengalaman konsumen dalam menikmati output dari aktivitas perusahaan.
Mulai bulan Agustus tahun 2002, hak monopoli PT. Telkom akan dicabut, artinya keberadaan PT. Telkom di pasar tidak sendiri lagi. Selain itu dengan dimulainya pasar bebas AFTA, jumlah pesaing bertambah. Menyadari hal itu, PT. Telkom terus menerus berusaha membenahi diri agar tetap memenangkan persaingan.
Berbagai kegiatan telah dilakukan PT. Telkom seperti penelitian kepuasan konsumen dan penelitian loyalitas konsumen. Serta dalam rangka membangun citra perusahaan telah dilakukan berbagai kegiatan sosial seperti membantu membangun berbagai fasilitas ibadat dan fasilitas umum hingga pemberian beasiswa. Namun hingga saat ini belum diketahui bagaimana citra PT. Telkom di mata konsumen.
MASALAH PENELITIAN
1. Citra PT. Telkom Kandatel Tasikmalaya dihadapan para pelanggannya belum diketahui.
2. Pengaruh kualitas teknikal, kualitas fungsional, dan aktivitas pemasaran tradisional
TUJUAN PENELITIAN
1. Mengukur dan menganalisis persepsi konsumen tentang citra PT. Telkom Kandatel Tasikmalaya.
2. Mengukur pengaruh dari kualitas teknikal, kualitas fungsional, dan aktivitas pemasaran tradisional terhadap citra PT. Telkom Kandatel Tasikmalaya.
KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS
Sering dikatakan citra adalah kekuatan, artinya citra mempunyai kemampuan di luar perusahaan yang dapat menambah kekuatan bagi produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Citra menimbulkan efek tunda, artinya citra yang dibentuk oleh perusahaan tidak nberpengaruh secara langsung terhadap perusahaan, akan tetapi membutuhkan waktu yang relatif lama.
Kualitas teknikal lebih menekankan kepada fasilitas fisik yang digunakan pada saat melayani konsumen. Sedangkan kualitas fungsional lebih menekankan pada bagaimana pelayanan itu diberikan kepada kosumen, hal ini lebih menekankan pada cara interaksi antara konsumen dengan penyedia layanan.
Semakin baik persepsi seseorang tentang kualitas teknik, kualitas fungsional, dan aktivitas pemasaran tradisional akan jas yang ditawarkan, semakin tinggi persepsi konsumen tersebut terhadap citra penyedia jasa, sehingga berdampak positif terhadap barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
Hipotesis yang digunakan adalah :
1. Dimensi yang terdapat pada variabel kualitas teknik, kualitas fungsional dan aktivitas pemasaran tradisional berkorelasi positif dengan citra perusahaan.
2. Kualitas teknikal, kualitas funsional dan aktivitas pemasaran tradisional berpengaruh terhadap citra perusahaan.