Rabu, 30 Desember 2009

Tugas Metode Riset 3 ( Ringkasan Jurnal )

Posted by paulina.iren at 06.31 0 comments
PENGARUH KUALITAS TEKNIK, KUALITAS FUNGSIONAL, DAN AKTIVITAS PEMASARAN TRADISIONAL TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PT. TELKOM KANTOR DAERAH TASIKMALAYA
1Kartawan, 2Toto Sugiharto, 3Sumarna
1&2Pasca sarjana Universitas Gunadarma
3PT Telkom Tasikmalaya

PENDAHULUAN

Dengan adanya zaman globalisasi semua perusahaan terdorong untuk berpikir mencari solusi bagaimana agar perusahaan tetap bertahan dan memenangkan persaingan. Salah satu strategi yang dapat digunakan yaitu dengan membangun citra perusahaan. Citra mempunyai peranan penting dalam perusahaan, karena dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Baik buruknya citra perusahaan dapat diukur melalui pengalaman konsumen dalam menikmati output dari aktivitas perusahaan.
Mulai bulan Agustus tahun 2002, hak monopoli PT. Telkom akan dicabut, artinya keberadaan PT. Telkom di pasar tidak sendiri lagi. Selain itu dengan dimulainya pasar bebas AFTA, jumlah pesaing bertambah. Menyadari hal itu, PT. Telkom terus menerus berusaha membenahi diri agar tetap memenangkan persaingan.
Berbagai kegiatan telah dilakukan PT. Telkom seperti penelitian kepuasan konsumen dan penelitian loyalitas konsumen. Serta dalam rangka membangun citra perusahaan telah dilakukan berbagai kegiatan sosial seperti membantu membangun berbagai fasilitas ibadat dan fasilitas umum hingga pemberian beasiswa. Namun hingga saat ini belum diketahui bagaimana citra PT. Telkom di mata konsumen.

MASALAH PENELITIAN

1. Citra PT. Telkom Kandatel Tasikmalaya dihadapan para pelanggannya belum diketahui.
2. Pengaruh kualitas teknikal, kualitas fungsional, dan aktivitas pemasaran tradisional

TUJUAN PENELITIAN
1. Mengukur dan menganalisis persepsi konsumen tentang citra PT. Telkom Kandatel Tasikmalaya.
2. Mengukur pengaruh dari kualitas teknikal, kualitas fungsional, dan aktivitas pemasaran tradisional terhadap citra PT. Telkom Kandatel Tasikmalaya.

KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

Sering dikatakan citra adalah kekuatan, artinya citra mempunyai kemampuan di luar perusahaan yang dapat menambah kekuatan bagi produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Citra menimbulkan efek tunda, artinya citra yang dibentuk oleh perusahaan tidak nberpengaruh secara langsung terhadap perusahaan, akan tetapi membutuhkan waktu yang relatif lama.
Kualitas teknikal lebih menekankan kepada fasilitas fisik yang digunakan pada saat melayani konsumen. Sedangkan kualitas fungsional lebih menekankan pada bagaimana pelayanan itu diberikan kepada kosumen, hal ini lebih menekankan pada cara interaksi antara konsumen dengan penyedia layanan.
Semakin baik persepsi seseorang tentang kualitas teknik, kualitas fungsional, dan aktivitas pemasaran tradisional akan jas yang ditawarkan, semakin tinggi persepsi konsumen tersebut terhadap citra penyedia jasa, sehingga berdampak positif terhadap barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
Hipotesis yang digunakan adalah :
1. Dimensi yang terdapat pada variabel kualitas teknik, kualitas fungsional dan aktivitas pemasaran tradisional berkorelasi positif dengan citra perusahaan.
2. Kualitas teknikal, kualitas funsional dan aktivitas pemasaran tradisional berpengaruh terhadap citra perusahaan.

Tugas Metode Riset ( Ringkasan Jurnal 1)

Posted by paulina.iren at 06.29 0 comments
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta)
Rina Handayani (2007)

Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategi dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adaya sistem informasi (SI) yang dirancang dengan baik. Menurut Rockart (1988), teknonolgi informasi mempunyai peran penting, karena dapat menjadi senjata strategis bagi suatu perusahaan dalam memperoleh keunggulan bersaing.

Pada dasarnya SI telah diimplementasikan di banyak perusahaan dengan biaya yang besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan yag masih rendah terhadap SI secara kontinuitas. Rendahnya penggunaan SI diidentifikasikan sebagai penyebab utama yang mendasari terjadinya productivity paradox yaitu investasi yang mahal dibidang sistem tetapi menghasilkan return yang rendah. Afrizon (2002) melakukan penelitian terhadap 84 manajer pada industri perbankan Indonesia degan hasil bahwa terdapat adanya pengaruh dan hubungan yang signifikan antara perceived usefulness dan interaksi antara norma subjektif dengan ketidakwajiban terhadap minat pemanfaatan SI.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1) Apakah terdapat pengaruh positif signifikan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial terhadap minat pemanfaatan SI.
2) Apakah terdapat pengaruh positif signifikan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan SI?

Penelitian ini bertujuan untuk :
1) Menemukan bukti empiris untuk menguji variable ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial terhadap minat pemanfaaatan SI.
2) Menemukan bukti empiris untuk menguji variable kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatn SI terhadap penggunaan SI.

Penelitian mengenai SI telah menguji perilaku pengguna dan penerimaan sistem dari berbagai perspektif. Dari berbagai model yang telah diteliti Technology Acceptance Model (TAM) menawarkan sebagai landasan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku pemakai dalam penerimaan dan penggunaan SI. Model TAM berasal dari teori Psikologis untuk menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi. Yang berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relationship). Tujuan model ini adalah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku penggunaan teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan tekonologi informasi itu sendiri.
Berdasarkan uraian teoritis dan beberapa peneitian maka diperoleh hipotesis dari berbagai permasalahan yang telah disebutkan diatas, antara lain :
H1 : Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI
H2 : Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI
H3 : Faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI
H4 : Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaaan sistem informasi.
H5 : Minat pemanfaatan sistem informasi mempunyai positif signifikan terhadap penggunaan SI

Desain penelitian ini adalah survey yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan faktor sosial terhadap minat pemanfaatan SI.
Variabel yang digunakan terdiri dari lima variabel independent yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial, minat pemanfaatan SI, kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan SI dan dua variabel dependent yaitu penggunaan SI dan minat pemanfaatan SI.
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu data penelitian yang bukan angka. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang berasal langsung dari objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Metode statistik yang digunakan untuk menguji adalah regresi berganda atau multiple regresi.

Dalam penelitian ini melakukan beberapa analisis diantaranya
1) Uji validitas variabel penelitian
2) Uji realibilitas variabel penelitian
3) Uji autokorelasi
4) Uji multykolinearlitas
5) Uji hipotesis

Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfataan SI artinya responden yakin bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Begitu pula variabel ekspektasi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaaatan SI berarti responden akan memanfaatkan SI apabila mereka merasa bahwa SI tersebut mudah dan tidak memerlukan upaya (tenaga dan waktu) yang banyak dalam mengoperasikannya. Kemudian faktor sosial juga berpengaruh positif tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. Hal ini bearti bahwa lingkungan sosial di sekitar responden seperti teman sekerja, manajer senior, pimpinan dan organisasi tidak mendukung atau tidak mempengaruhi mereka dalam memanfaatkan SI dan pemanfaatan sistem tidak akan meningkatkan status mereka. Sedangkan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti hanya mempunyai pengaruh positif dan signnifikan terhadap penggunaan SI

Tulisan Perilaku Konsumen 6

Posted by paulina.iren at 06.12 0 comments

Trend Shopping via Jejaring Sosial


Shopping atau berbelanja merupakan kesenangan bagi setiap orang terutama wanita, karena shopping selalu di identikkan oleh wanita namun tidak menutup kemungkinan pria menyukai shopping atau berbelanja. Dizaman era globalisasi seperti ini, berbelanja sudah dijadikan hobi atau gaya hidup terutama untuk kelas sosial atas bahkan mereka para kalangan atas rela berbelanja ke luar negeri untuk mendapatkan barang yang diinginkannya tak peduli dengan biaya yang mahal karena seperti yang saya katakan tadi bahwa sudah menjadi hobi dan pastinya yang menunjang itu semua yaitu uang.

Namun, satu atau beberapa tahun belakangan ini, ada hal baru atau cara baru dalam berbelanja, yangmana kita (konsumen)atau produsen tidak perlu repot untuk pergi ke luar daerah atau bahkan keluar negeri untuk berbelanja, yaitu dengan cara melalui internet. Berjualan atau berbelanja melalui internet ini banyak sekali keuntungannya. Jika dari segi produsen sebagai penjual mereka memasarkan dapat melalui account jejaring sosial yang merupakan sesuatu yang happening pada saat ini seperti facebook, myspace, twitter, friendster serta account lainnya. Dengan adanya account-account tersebut membuat keuntungan bagi produsen sendiri dalam memasarkan atau mempromosikan produk yang dijualnya. Dimulai dari mengefisiensikan biaya dan waktu, produsen dapat lebih banyak atau tidak terbatas menjual atau mempromosikan produk yang dijual baik kepada teman, keluarga atau saudara atau mencari teman baru sekaligus menawarkan produk-produknya serta masih banyak lagi keuntungan yang didapat oleh produsen. Sedangkan dari pihak konsumen juga mendapatkan keuntungannya yaitu konsumen lebih mudah mengakses atau melihat produk atau barang-barang yang diinginkannya melalui jejaring sosial ini, mereka tidak perlu harus pergi ketempat atau toko dimana barang itu dijual yang mungkin berada diluar daerah atau diluar negri sehingga dapat dikatakan menghemat biaya dan waktu pula. Manfaat lainnya yaitu mereka yang tidak mengetahui banyak trend saat ini menjadi tahu karena selalu diupload oleh produsen melalui foto-foto barang yang mereka tawarkan atau mendapat informasi terus menerus melalui jejaring sosial ini sehingga mempermudah mereka. Dimana biasanya barang-barang atau produk yang ditawarkan kurang lebih dikhususkan sampai saat ini produk atau barang untuk wanita seperti pakaian, sepatu dan sedal, pernak-pernik, dan peralatan wanita lainnya walaupun ada saja dalam jejaring sosial tersebut menjual seperti gadjet-gadjet seperti komputer, laptop, modem, mp3, bahkan ada yang menjual barang-barang furniture tetapi seperti yang saya lihat lebih banyak kepada peralatan wanita. Ini sangat memudahkan wanita dalam berbelanja atau mendapat informasi mengenai trend atau gaya saat ini. Walaupun ada ongkos kirim untuk bagi konsumen yang misalnya berada diluar jawa yang mememerlukan ongkos kirim sepertinya tidak dijadikan masalah karena bagi konsumen yang sibuk yang tidak sempat atau tidak mempunyai waktu untuk mengunjungi toko, butik tersebut mereka justru dimudahkan dengan adanya penjualan melalui situs jejaring sosial ini. Dari sini kita dapat liat perilaku konsumen bahwa mereka termotivasi dengan adanya penjualan yang memudahkan mereka untuk berbelanja ini, menjadi sarana bagi mereka. Terlihat bahwa konsumen yang melakukan pembelian melalui situs jejaring sosial tersebut merupakan orang yang praktis tidak terlalu suka hal yang merepotkan, konsumen juga mendapatkan stimulus atau rangsangan karena mendapatkan informasi-informasi barang atau produk yang ditawarkan melalui foto-foto tersebut membuat mereka terdorong untuk membeli karena sering melihat dan tergerak untuk membeli melalui jejaring sosial tersebut.


Namun disamping keuntungan terdapat kerugian atau risiko dalam berbelanja melalui via internet tersebut yaitu risiko keuangan bahwa produk tidak seimbang dengan harganya atau menyangkut kualitas, Lalu risiko psikologis bahwa pilihan produk yang jelek dapat melukai ego konsumen. Selain itu juga keamanan dalam bertransaksi misalnya konsumen sudah mentransfer uang pembelian barang tersebut tetapi barang tersebut tidak datang, tetapi hal seperti itu jarang terjadi karena ada juga sistem lain misalnya yaitu ada uang ada barang, sehingga aman bagi penjual dan pembeli.



Tulisan Perilaku Konsumen 5

Posted by paulina.iren at 06.08 0 comments

Tampil Cantik, Harus Selektif …

Cantik merupakan idaman setiap wanita. Untuk itu hampir setiap wanita melakukan perawatan untuk dapat tampil secantik mungkin yang merupakan kebutuhan ego yang terarah ke dalam diri yaitu kepuasan pribadi dan kebutuhan ego yang terarah ke luar diri yaitu pengakuan dari orang lain, sehingga banyak dari wanita atau bahkan hampir setiap wanita melakukan apa saja untuk mendapatkan hasil yang diinginkan salah satunya dengan memakai kosmetik agar tampak terlihat cantik. Berbicara mengenai kecantikan, cantik menurut Indonesia adalah identik dengan wanita yang putih, mulus dan terawat.

Untuk mendapatkan kulit khususnya wajah yang putih, mulus dan terawat itu maka banyak para wanita melakukan perawatan salah satunya dengan kosmetik yang mereka gunakan. Namun, seperti yang sekarang atau beberapa tahun ini BPOM telah menegaskan agar kita para wanita atau remaja tidak memakai produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak kulit tetapi juga akan mengganggu kesehatan jika digunakan dalam jangka waktu lama. Apa saja bahan berbahaya tersebut? Seluruh jenis bahan kosmetik dari komposisi bahan-bahan kimia yang memiliki pengaruh berbahaya terhadap kulit. Berikut ini bahan-bahan sintentik yang sudah terbukti berbahaya bagi kesehatan menurut penelitian. Bahan-bahan berbahaya tersebut antara lain Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Ammonium Lauryl Sulfate (ALS), bahan pengawet parabean, Propylene Glycol, Isopropyl Alcohol,DEA (Diethanolamine), TEA (Triethanolamine) dan MEA (Monoethanolamine), Alumunium, Minyak Mineral,Polyethylene Glycol (PEG). Lalu bagaimana dengan bahan merkuri dan hidrokuinon?Kedua bahan ini juga berbahaya namun sekarang sudah mulai jarang ditemukan tetapi kita tetapa harus waspada.

Biasanya bahan-bahan yang telah disebutkan diatas merupakan bahan yang relatif murah, dan akibat murah tersebut memotivasi konsumen tertarik mencobanya agar mendapat wajah yang putih berseri, padahal kenyataannya sebaliknya bahan-bahan tersebut berbahaya. Biasanya korban dari produk-produk tersebut adalah ibu-ibu yang kurang pengetahuan akan bahaya bahan-bahan tersebut, namun juga sekarang banyak ditemukan kasus-kasus tersebut dialami oleh remaja atau anak muda. Dan biasanya produk-produk tersebut dijual ditempat dengan segmentasi yang dapat ditemukan secara mudah seperti didaerah pasar-pasar atau toko-toko yang dapat dikatakan merupakan toko kecil yang berada dipinggiran. Sasarannya pun oleh kalangan menengah kebawah, namun seperti yang di informasikan oleh BPOM terdapat juga bahan-bahan tersebut pada kosmetik yang relatif sedikit mahal yang tidak diduga, maka disinilah kita harus lebih berhati-hati. Memang tidak ada salahnya bila kita termotivasi ingin tampil cantik, namun kita harus merawatnya dengan baik. Bagaimana cara kita untuk mengatasinya, kita harus lebih selektif dalam memilih kosmetik yang baik, pelajari dengan baik daftar kandungan yang terdapat pada label setiap produk kosmetik.


Tulisan Perilaku Konsumen 4

Posted by paulina.iren at 06.00 0 comments
Rezeki Menjelang Akhir Tahun


Akhir tahun akan segera tiba dan sebentar lagi dalam hitungan hari kita akan segera menyambut tahun yang baru. Semangat itu pun mulai terasa pada diri kita masing-masing yaitu bagaimana kita akan menghabiskan akhir tahun bersama keluarga, sahabat, dan kerabat, lalu kemana kita akan pergi, itu semua pasti sudah dipikirkan oleh kita masing-masing. Satu hal juga yang dipikirkan atau dilakukan oleh orang-orang dalam mencari rezeki di akhir tahun yang pastinya setiap akhir tahun pasti menjadi barang yang akan atau perlu kita gunakan sebagai penyemarak akhir tahun dan menyambut akhir tahun yaitu Terompet. Sudah menjadi persepsi sebagian banyak orang bahwa terompet yang terbuat dari karton itu merupakan penambah semarak dalam menyambut tahun baru dengan suara-suaranya,sedangkan untuk anak-anak kecil terompet merupakan mainan yang unik bagi mereka sehingga rata-rata terompet didominasi dengan pembeli anak-anak kecil. Karena itulah banyak orang yang beralih menjadi penjual atau pembuat terompet yang tentunya pasti mereka mempunyai dasar dalam ketrampilan karena membuat terompet juga bukanlah hal yang mudah atau dapat disepelekan. Keuntungan yang didapat dalam penjualan terompet juga lumayan menggiurkan bagi para penjual, maka dari itu banyak orang yang beralih atau melakukan pekerjaan baru menjadi pembuat atau perajin terompet.

Namun, karena cukup banyak yang mencari rezeki dengan membuat terompet pada saat menjelang akhir tahun, membuat sebagian para perajin tersebut termotivasi untuk melakukan inovasi-inovasi membuat terompet dengan model atau modifikasi yang baru, atau berbagai macam bentuk yang berbeda dengan yang lain yang dapat menarik pembeli seperti terompet dengan bentuk corong biasa, naga, drumband, lumba-lumba melayang, ayam berkokok hingga harimau meloncat. Harganya pun bervariasi, yang setiap tahun pasti berubah biasanya dari harga Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu per bijinya. Segmentasinya pun bila kita lihat masuk kedalam segmentasi demografis yaitu segala umur walaupun lebih banyak kepada anak-anak kecil, lalu segmentasi geografis yaitu biasanya mereka berjualan ditempat-tempat keramaian yang biasa dikunjungi banyak orang pada saat menjelang akhir tahun seperti bila di Jakarta yaitu monas, ancol, dan daerah Jakarta lainnya yang ramai dikunjungi orang atau bahkan para penjual terompet ini berkeliling-keliling kerumah-rumah menjual terompet-terompetnya. Dan bila kita melihat keuntungannya, pada malam tahun baru bila laris terjual dapat meraih keuntungan Rp 2– 4 juta dalam sehari atau bahkan lebih. Itulah bila kita mempunyai ketrampilan atau ingin membuat sutu kreasi yang baru siapapun bisa mencoba menjadi pembuat atau perajin terompet.




Tulisan Perilaku Konsumen 3

Posted by paulina.iren at 05.28 0 comments
PERANG TARIF MURAH ANTAR PROVIDER


Saat ini, banyak sekali provider baru di Indonesia seperti yang kita ketahui diantaranya GSM dan CDMA. GSM diantaranya yaitu Indosat dengan produknya yaitu im3, mentari, dan matrix. Lalu Telkomsel dengan produknya yaitu halo, simpati dan AS, selain itu ada Pro-Xl, serta yang terbaru yaitu Axis dan CDMA ada flexi, esia, fren dan smart. Sekarang masyarakat di Indonesia disuguhi berbagai macam pilihan dan sekaligus membingungkan karena terlalu banyak pilihan. Awalnya hanya ada GSM saja, sekarang muncul CDMA yang pada dasarnya semua menawarkan tarif yang murah. Seperti yang sering kita lihat hampir setiap hari kita melihat iklan-iklan dari provider-provider yang menawarkan tariff semura mungkin. Tetapi apa benar-benar murah atau hanya promosi saja. Itulah yang masih banyak dipertanyakan konsumen. Tapi disini saya hanya akan membahas apa yang diinginkan konsumen atas berbagai banyak provider yang ada saat ini. Pada dasarnya konsumen pasti memilih provider yang murah, namun agar berkomunikasi dengan lancar tidak hanya tarif yang murah tetap jaringan yang baik, karena percuma saja bila tarif murah tetapi jaringannya jelek atau tidak bagus. Tetapi saat ini seolah-olah provider-provider saat ini hanya memikirkan tarif semurah mungkin demi mendapatkan konsumen yang lebih banyak, mereka menggunakan banyak strategi dengan tarif-tarif telpon dan sms yang murah yang membawa dampak yang luar biasa bagi konsumen hingga tertarik untuk mencobanya.

Namun pada dasarnya bila kita telaah lebih lanjut, penawaran-penawaran dengan tarif yang murah yang ditawarkan provider-provider tersebut haruslah dengan persyaratan-persyaratan tertentu dari masing-masing provider, misalnya bila kita ingin mendapatkan tariff yang murah pada awal-awal dimenit pertama kita dikenakan tarif yang normal dan ukurannya relatif cukup besar, baru dimenit berikutnya kita mendapat potongan yang berlaku. Disinilah banyak konsumen yang tidak memahami atau tidak memperhatikan tarif-tarif tersebut yangmana mereka menganggap murah padahal sebenarnya tidak seperti yang dibayangkan sehingga secara tidak kita telah menjadi korban dari perang tarif tersebut. Namun ada saja konsumen yang memanfaatkan perang tarif tersebut dengan senagja berganti-ganti simcard atau provider demi mengejar tarif murahnya saja. Jika skondisi dalam kasus seperti ini dapat dilihat bahwa konsumen termotivasi atas perang tarif tersebut untuk membeli simcard dari berbagai macam provider hanya untuk mencari murahnya. Bagaimana langkah kita mengatasi ini semua?? Kita harus lebih selektif dalam memilih proviser yang kita inginkan dan harus lebih banyak mencari informasi dari tarif murah tersebut untuk kebenarannya. Sebagai konsumen yang baik, kita harus melihat terlebih dahulu kebutuhan kita apa, jangan termakan oleh tawaran dan trend-trend saat ini. Ada konsumen yang lebih membutuhkan sms yang murah yang biasanya digunakan oleh konsumen anak muda atau remaja, dan biasanya tarif telpon yang murah diutamakan kepada orang-orang dewasa atau orangtua yang cenderung tidak mau repot sms-an, mereka lebih praktis dengan menelpon tetapi sejak ada CDMA yang menawarkan tarif telpon yang murah sehingga banyak orang yang beralih dari GSM ke CDMA dan bahkan sekarang rata-rata setiap orang mempunyai dua handphone dengan dua provider yaitu satu GSM dan satu lagi CDMA dan digunakan untuk segala usia, baik remaja, dewasa dan orangtua. Namun dibalik itu semua, kita tahu bahwa pasti ada kekurangan dan kelebihan dari masing-masing provider.






Tulisan Perilaku Konsumen 2

Posted by paulina.iren at 05.15 0 comments


FENOMENA MINUMAN TEH DALAM KEMASAN GELAS PLASTIK


Berbicara mengenai teh, bukanlah minuman yang asing untuk orang Indonesia, bahkan seluruh dunia. Hampir seluruh orang di Indonesia menyukai teh, karena teh merupakan minuman yang sederhana yang sudah ada sejak zaman dulu kala yang diperkenalkan oleh nenek moyang kita. Khasiat dari pada teh hijau itu sendiri adalah dapat menyembuhkan beberapa penyakit juga. Menurut Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Cellular, kandungan senyawa polifenol yang sangat banyak dalam teh tersebutberperan sebagai pelindung terhadap kanker, menurut studi tersebut, daun teh hijau yang telah dikeringkan terdiri dari 40% polifenol yang dapat kanker payudara, za ini juga diyakini dapat menurunkan risiko kanker lambung, paru-paru, usus besar, hati dan pankreas. Di Indonesia pun sekarang telah berbagai banyak jenis rasa teh, seperti teh rasa mawar, bunga yasmin, dan berbagai jenis teh lainnya. Seperti kebiasaan atau budaya di Indonesia Teh terutama teh manis merupakan minuman yang menemani disaat sarapan pagi, yaitu secangkir teh manis dengan roti. tapi sekarang teh bukan hanya minuman yang khas kita minum hanya pada saat sarapan pagi saja teh merupakan minuman sehari-hari yang dapat kita minum kapan saja tanpa perlu membawa cangkir atau harus kerumah makan untuk memesan teh manis atau jenis teh lainnya.

Sekarang kita sudah dipermudah atau lebih praktis karena sekarang atau kurang lebih hampir satu tahun ini sudah ada teh dalam kemasan gelas plastik yang dijual di Indonesia. Biasanya teh dalam bentuk gelas plastik tersebut dapat kita temui di lingkungan sekolah, kampus dan tempat perbelanjaan. Disini yang akan saya ceritakan atas apa yang saya amati yaitu dalam lingkungan kampus tepatnya kampus Universitas Gunadarma daerah kelapa dua. Didaerah sana ada beberapa tempat yang kita temukan berjualan teh dalam kemasan gelas plastik yaitu di depan kampus Universitas Gunadarama Kampus E dan di daerah masjid kampus E. Atas apa yang saya amati reaksi mahasiswa atau bukan mahasiswa karena tempatnya diluar kampus cukup excited atas adanya teh tersebut atau teh yang sering kita sebut dengan nama teh poci atau teh 2tang. Atas yang saya perhatikan saya dapat melihat perilaku konsumen yaitu mereka sangat mrenikmati dengan adanya teh dalam kemasan gelas plastik tersebut karena sangat praktis dapat kita bawa kemana-mana tidak perlu harus ketempat makan terlebih dahulu untuk membeli teh bahkan orang yang jarang meminum teh pun menjadi suka atau sering meminum teh. Selain karena kepraktisannya, rasa dari teh tersebut pas tidak terlalu manis dan dibuat dengan berbagai macam variasi rasa seperti teh manis dengan campuran nutrisari dan teh dengan campuran berbagai macam rasa susu dengan harga kurang lebih Rp 2500 – Rp 3000. Ini merupakan suatu variasi yang cukup membuat konsumen ingin membeli untuk mencoba rasa dari campuran teh tersebut, serta kemasannya yang unik yang merupakan dya tarik ynag mebuat konsumen ingin membelinya. Bahkan satu hal yang menarik yaitu banyak orang lebih tepatnya mahasiswa di daerah kampus Universitas Gunadarma yang ingin makan di rumah makan tetapi membawa minuman sendiri yatu teh dalam kemasan gelas plastik tersebut, disana dapat kita simpulkan bahwa konsumen dalam hal ini mahasiswa sudah sangat menyukai rasa dari teh tersebut mungkin dibandingkan dengan bila mereka memesan dirumah makan tersebut dapat saja teh tersebut kemanisan atau sebaliknya, sehingga membeli minumah lain yaitu teh tersebut kedalam rumah makan, dan juga agar tidak repot untuk memilih minuman apa yang akan mereka pesan sehingga mereka memilih teh tersebut yang sudah pasti mereka ketahui rasanya daripada mereka harus mencoba-coba, darisini dapat kita tarik perilaku lain dari konsumen yang melakukan hal itu merasa sudah percaya dengan teh tersebut dan kesetiaan atas minuman yang mereka minum.




Minggu, 29 November 2009

Posted by paulina.iren at 05.34 0 comments
PRODUK DALAM VS PRODUK LUAR

Bila kita melihat dari judul tersebut, satu kata yang bisa kita tarik yaitu “ persaingan ”. Yang dimana Persaingan Produk dalam Negeri yaitu Indonesia dan Produk luar Negeri. Dimana seperti yang kita lihat produk dalam negeri sampai saat ini kalah bersaing dengan produk luar. Tetapi mengapa bisa begitu ? Itu juga mungkin jadi pertanyaan orang banyak. Kenapa warga Indonesia lebih tertarik kepada produk luar negeri, padahal kita sebagai warga negara Indonesia seharusnya lebih mencintai produk sendiri atau produk dalam negeri. Semuanya dapat terlihat dengan banyak produk luar yang masuk ke Indonesia dan terbukti sangat diminati atau disukai oleh masyarakat Indonesia.

Disinilah mari kita coba telaah perilaku konsumen atau sebab – sebab mengapa produk luar lebih disukai daripada dalam negeri. Disini saya akan mencoba mengeluarkan pendapat saya. Yang pertama menurut saya adalah mutu atau kualitas daripada produk itu sendiri. Memang produk luar jauh lebih baik mutu atau kualitasnya, dan terbukti juga dengan harganya yang mahal. Tetapi bukan berarti produk dalam tidak memiliki mutu yang tidak baik, mutu dari produk kita sendiri sudah cukup baik apalagi saat ini dengan banyaknya industri – industri yyang memiliki produk yang sangat kreatif, terutama banyak kita temukan di Bandung hingga bisa dijuluki dengan “ Surga Belanja ”. alasan lain yaitu gengsi daripada masyarakat kita yang berpendapat tidak level jika tidak memakai produk – produk luar yang sudah pasti barang – barang bermerk. Disini kita lihat perilaku konsumen itu sendiri bahwa lebih gengsi jika tidak memakai barang – barang bermerk, yang timbul dari pengaruh – pengaruh orang – orang sekitarnya seperti keluarga, teman, rekan sekerja atau sudah menjadi gaya hidupnya. Disini juga menurut saya peran pemerintah sangat penting dalam menghadapi ini, mungkin pemerintah bisa dengan mendorong industri – industri dalam memproduksi barang – barangnya agar dapat lebih berkualitas dan lebih kreatif. Sehingga jika industri kita maju dan produk dalam dapat diterima dan dinikmati oleh kita sendiri sehingga dapat memajukan perekonomian Indonesia.

Jadi disini yang harus kita perbaiki untuk memajukan produk dalam negeri menurut saya terutama yaitu mutu daripada produk tersebut, seperti saya bukanlah orang yang gila dengan barang – barang bermerk atau branded tapi terkadang saya memilih produk luar dalam membeli suatu barang, dikarenakan mutu itu sendiri. Walaupun agak sedikit mahal dibanding produk dalam, tetapi saya berpikir jika saya membeli produk luar karena lebih tahan lama karena mutunya sendiri. Contoh simplenya yaitu bila saya membeli celana jeans, saya cenderung membeli produk dari luar karena mutunya dan bisa tahan lama, barulah disusul dengan model dari barang itu sendiri. Namun bukan berarti saya tidak membeli produk dalam, saya juga menyukai karena cukup banyak produk dalam negeri yang bagus dan lucu – lucu. Jadi disini, kita harus memulai mencintai produk dalam negeri kita sendiri untuk memajukan produk kita sendiri, dan juga kita mengharapkan agar industri – industri di Indonesia untuk lebih termotivasi untuk memproduksi produk – produk yang bagus, ayo.... kita harus bekerja sama membangun Indonesia lebih maju, seperti yang mulai kita serukan “ I Love Indonesia ”, berarti kita juga harus memulai mencintai produk dalam negeri.

Tugas I Perilaku konsumen

Posted by paulina.iren at 05.07 0 comments

Semangat Menyambut Lebaran


Lebaran … Lebaran.Tinggal berapa hari lagi kita menyambut Hari Raya Idul Fitri. Semua umat muslim di Indonesia sangat excited dengan datangnya hari kemenangan. Dengan menjalankan puasa menahan haus dan lapar juga menahan emosi dan perbuatan–perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Kita semua diharapkan dapat menjalankan puasa dengan baik selama 1 bulan penuh, dimana bulan puasa hanya ada sekali dalam setahun. Seperti bulan ramadhan sebelumnya pasti selalu ada tradisi yang berbeda, salah satunya yaitu makanan bila bulan ramadhan yang akan banyak muncul adalah makanan-makanan khusus dibulan puasa yaitu yang paling laris adalah kolak. Walaupun kolak bisa kita temui tidak hanya di bulan puasa tetapi rasanya berbeda bila memakannya pada bulan puasa, walaupun saya tidak ikut berpuasa tetapi saya juga ikut merasakan suasana tersebut.

Selain makanan-makanan, hal lain yang saya jumpai dalam menyambut lebaran yaitu berbelanja baju lebaran. Seperti yang saya jumpai pada salah satu mall didaerah bekasi, disana jelas terlihat semangat orang-orang dalam menyambut lebaran. Pada saat itu mall benar-benar dipenuhi orang-orang yang sedang sibuk berbelanja, memilh pakaian-pakaian, sepatu, dan barang-barang yang menunjang penampilan untuk hari lebaran nanti, walaupun bukan suatu keharusan bila pada hari raya nanti harus memakai pakaian, sepatu, dan lainnya yang serba baru tetapi tidak ada salahnya jika kita mempunyai sedikit uang yang lebih untuk membeli barang-barang tersebut. Namun hal yang tidak dapat kita kelak jika pada saat bulan ramadhan atau menjelang lebaran hampir semua barang-barang dan sembako mengalami kenaikan harga yang jauh berbeda dari harga sebelumnya terutama sembako seperti bumbu dapur, terutama daging sapi dan ayam yang biasanya selalu dikeluhkan ibu-ibu rumah tangga yang berbelanja. Begitu pula pakaian, dan barang-barang lainnya yang mengalami kenaikan harga tetapi banyak juga promosi yang ditawarkan mall yaitu diskon atau sale besar-besaran yang semakin menambah minat pengunjung untuk berbelanja. Namun menurut saya atas apa yang saya lihat bahwa bukan hnaya karena sale atau diskon besar-besaran yang membuat mereka banyak berbelanja karena yang saya lihat walaupun barang-barang terutama seperti pakaian, sepatu dan barang-barang penunjang penampilan lainnya yang harganya cukup mahal dan bahkan sangat mahal mereka tetap mau membeli dan sangat antusias dalam memilihnya. Menurut saya mengapa mereka bersedia mengeluarkan budget yang lebih besar dibanding hari-hari biasa karena mungkin mereka berpikiran bahwa ini lebaran adalah setahun sekali dan ini merupakan momen yang indah yaitu hari kemenangan seteleh menjalankan ibadah selama sebulan penuh sehingga mereka ingin tampil spesial atau berbeda dibanding hari-hari biasa walaupun harus mengeluarkan budget yang sedikit lebih dibanding biasanya.

Tradisi lain yang ada di bulan ramadhan yaitu “mudik”. Biasanya beberapa hari atau seminggu sebelum hari raya sudah cuti untuk pulang kekampungnya masing-masing bersama keluarga untuk bertemu orangtua, serta sanak keluarga lainnya baik dengan menggunakan kendaraan pribadi, atau kendaraan umum seperti pesawat, kapal, kereta serta bus yang mana kendaraan umum ini pun mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan dibanding hari biasanya apalagi sudah mendekati harinya harga dapat mengalami kenaikan hingga seratus persen, sehingga banyak orang yang menbeli tiket jauh-jauh hari sebelum harga semakin tinggi dan tiket habis. Itulah yang dilakukan demi dapat berkumpul bersama keluarga mereka dikampung. Sekian sedikit cerita dari saya, mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam penulisan ini dan tak lupa saya ingin mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin”.


Kuesioner Metode Riset

Posted by paulina.iren at 04.59 0 comments

KUESIONER

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN

RUMAH MAKAN SOTO NGAWI

Jl. Margonda Raya, Depok, Jawa Barat

Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan

Umur :

NO

Pernyataan

SS

S

CS

TS

STS

1

Makanan yang tersedia bercita rasa tinggi






2.

Jenis makanan bervariasi






3.

Harga yang ditawarkan terjangkau






4.

Paket makanan yang ditawarkan menarik






5.

Penyajian makanan menarik






6.

Pramusaji cepat dalam melayani pelanggan






7.

Pramusaji terampil dalam melayani pelanggan






8.

Pramusaji ramah terhadap pelanggan






9.

Keamanan terjamin






10.

Kebersihan rumah makan terjaga






11.

Terdapat fasilitas yang lengkap






12.

Penataan interior dan eksterior restoran menarik






13.

Lokasi parker luas






Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

CS = Cukup Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Senin, 23 November 2009

Data Sekunder Metode Riset

Posted by paulina.iren at 04.40 0 comments

Tema Penelitian

Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi terhadap Penjualan Pada PT. ASTRA

Masalah

Apakah ada pengaruh antara biaya promosi dan biaya distribusi terhadap penjualan pada PT.ASTRA

Tujuan Penelitian

Untuk menelaah dan menganalisis pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap penjualan pada PT. ASTRA

Metodologi

· Data yang digunakan data sekunder, analisis deskkriptif dan analisis regresi dan korelasi berganda

· Variabel yang digunakan yaitu variabel independen (Biaya Promosi dan Biaya Distribusi) dan variabel dependen (Penjualan)

· Hipotesis : Ho : Tidak ada hubungan antara biaya promosi dan biaya distribusi terhadap penjualan

Ha: Terdapat hubungan antara biaya promosi dan biaya distribusi terhadap penjualan

 

irene.paulin's Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare