Rabu, 30 Desember 2009

Tulisan Perilaku Konsumen 4

Posted by paulina.iren at 06.00
Rezeki Menjelang Akhir Tahun


Akhir tahun akan segera tiba dan sebentar lagi dalam hitungan hari kita akan segera menyambut tahun yang baru. Semangat itu pun mulai terasa pada diri kita masing-masing yaitu bagaimana kita akan menghabiskan akhir tahun bersama keluarga, sahabat, dan kerabat, lalu kemana kita akan pergi, itu semua pasti sudah dipikirkan oleh kita masing-masing. Satu hal juga yang dipikirkan atau dilakukan oleh orang-orang dalam mencari rezeki di akhir tahun yang pastinya setiap akhir tahun pasti menjadi barang yang akan atau perlu kita gunakan sebagai penyemarak akhir tahun dan menyambut akhir tahun yaitu Terompet. Sudah menjadi persepsi sebagian banyak orang bahwa terompet yang terbuat dari karton itu merupakan penambah semarak dalam menyambut tahun baru dengan suara-suaranya,sedangkan untuk anak-anak kecil terompet merupakan mainan yang unik bagi mereka sehingga rata-rata terompet didominasi dengan pembeli anak-anak kecil. Karena itulah banyak orang yang beralih menjadi penjual atau pembuat terompet yang tentunya pasti mereka mempunyai dasar dalam ketrampilan karena membuat terompet juga bukanlah hal yang mudah atau dapat disepelekan. Keuntungan yang didapat dalam penjualan terompet juga lumayan menggiurkan bagi para penjual, maka dari itu banyak orang yang beralih atau melakukan pekerjaan baru menjadi pembuat atau perajin terompet.

Namun, karena cukup banyak yang mencari rezeki dengan membuat terompet pada saat menjelang akhir tahun, membuat sebagian para perajin tersebut termotivasi untuk melakukan inovasi-inovasi membuat terompet dengan model atau modifikasi yang baru, atau berbagai macam bentuk yang berbeda dengan yang lain yang dapat menarik pembeli seperti terompet dengan bentuk corong biasa, naga, drumband, lumba-lumba melayang, ayam berkokok hingga harimau meloncat. Harganya pun bervariasi, yang setiap tahun pasti berubah biasanya dari harga Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu per bijinya. Segmentasinya pun bila kita lihat masuk kedalam segmentasi demografis yaitu segala umur walaupun lebih banyak kepada anak-anak kecil, lalu segmentasi geografis yaitu biasanya mereka berjualan ditempat-tempat keramaian yang biasa dikunjungi banyak orang pada saat menjelang akhir tahun seperti bila di Jakarta yaitu monas, ancol, dan daerah Jakarta lainnya yang ramai dikunjungi orang atau bahkan para penjual terompet ini berkeliling-keliling kerumah-rumah menjual terompet-terompetnya. Dan bila kita melihat keuntungannya, pada malam tahun baru bila laris terjual dapat meraih keuntungan Rp 2– 4 juta dalam sehari atau bahkan lebih. Itulah bila kita mempunyai ketrampilan atau ingin membuat sutu kreasi yang baru siapapun bisa mencoba menjadi pembuat atau perajin terompet.




0 comments:

Posting Komentar

 

irene.paulin's Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare