Trend Shopping via Jejaring Sosial
Shopping atau berbelanja merupakan kesenangan bagi setiap orang terutama wanita, karena shopping selalu di identikkan oleh wanita namun tidak menutup kemungkinan pria menyukai shopping atau berbelanja. Dizaman era globalisasi seperti ini, berbelanja sudah dijadikan hobi atau gaya hidup terutama untuk kelas sosial atas bahkan mereka para kalangan atas rela berbelanja ke luar negeri untuk mendapatkan barang yang diinginkannya tak peduli dengan biaya yang mahal karena seperti yang saya katakan tadi bahwa sudah menjadi hobi dan pastinya yang menunjang itu semua yaitu uang.
Namun, satu atau beberapa tahun belakangan ini, ada hal baru atau cara baru dalam berbelanja, yangmana kita (konsumen)atau produsen tidak perlu repot untuk pergi ke luar daerah atau bahkan keluar negeri untuk berbelanja, yaitu dengan cara melalui internet. Berjualan atau berbelanja melalui internet ini banyak sekali keuntungannya. Jika dari segi produsen sebagai penjual mereka memasarkan dapat melalui account jejaring sosial yang merupakan sesuatu yang happening pada saat ini seperti facebook, myspace, twitter, friendster serta account lainnya. Dengan adanya account-account tersebut membuat keuntungan bagi produsen sendiri dalam memasarkan atau mempromosikan produk yang dijualnya. Dimulai dari mengefisiensikan biaya dan waktu, produsen dapat lebih banyak atau tidak terbatas menjual atau mempromosikan produk yang dijual baik kepada teman, keluarga atau saudara atau mencari teman baru sekaligus menawarkan produk-produknya serta masih banyak lagi keuntungan yang didapat oleh produsen. Sedangkan dari pihak konsumen juga mendapatkan keuntungannya yaitu konsumen lebih mudah mengakses atau melihat produk atau barang-barang yang diinginkannya melalui jejaring sosial ini, mereka tidak perlu harus pergi ketempat atau toko dimana barang itu dijual yang mungkin berada diluar daerah atau diluar negri sehingga dapat dikatakan menghemat biaya dan waktu pula. Manfaat lainnya yaitu mereka yang tidak mengetahui banyak trend saat ini menjadi tahu karena selalu diupload oleh produsen melalui foto-foto barang yang mereka tawarkan atau mendapat informasi terus menerus melalui jejaring sosial ini sehingga mempermudah mereka. Dimana biasanya barang-barang atau produk yang ditawarkan kurang lebih dikhususkan sampai saat ini produk atau barang untuk wanita seperti pakaian, sepatu dan sedal, pernak-pernik, dan peralatan wanita lainnya walaupun ada saja dalam jejaring sosial tersebut menjual seperti gadjet-gadjet seperti komputer, laptop, modem, mp3, bahkan ada yang menjual barang-barang furniture tetapi seperti yang saya lihat lebih banyak kepada peralatan wanita. Ini sangat memudahkan wanita dalam berbelanja atau mendapat informasi mengenai trend atau gaya saat ini. Walaupun ada ongkos kirim untuk bagi konsumen yang misalnya berada diluar jawa yang mememerlukan ongkos kirim sepertinya tidak dijadikan masalah karena bagi konsumen yang sibuk yang tidak sempat atau tidak mempunyai waktu untuk mengunjungi toko, butik tersebut mereka justru dimudahkan dengan adanya penjualan melalui situs jejaring sosial ini. Dari sini kita dapat liat perilaku konsumen bahwa mereka termotivasi dengan adanya penjualan yang memudahkan mereka untuk berbelanja ini, menjadi sarana bagi mereka. Terlihat bahwa konsumen yang melakukan pembelian melalui situs jejaring sosial tersebut merupakan orang yang praktis tidak terlalu suka hal yang merepotkan, konsumen juga mendapatkan stimulus atau rangsangan karena mendapatkan informasi-informasi barang atau produk yang ditawarkan melalui foto-foto tersebut membuat mereka terdorong untuk membeli karena sering melihat dan tergerak untuk membeli melalui jejaring sosial tersebut.
Namun disamping keuntungan terdapat kerugian atau risiko dalam berbelanja melalui via internet tersebut yaitu risiko keuangan bahwa produk tidak seimbang dengan harganya atau menyangkut kualitas, Lalu risiko psikologis bahwa pilihan produk yang jelek dapat melukai ego konsumen. Selain itu juga keamanan dalam bertransaksi misalnya konsumen sudah mentransfer uang pembelian barang tersebut tetapi barang tersebut tidak datang, tetapi hal seperti itu jarang terjadi karena ada juga sistem lain misalnya yaitu ada uang ada barang, sehingga aman bagi penjual dan pembeli.
0 comments:
Posting Komentar